Sunday, February 5, 2017

Tebing Keraton



Masih dalam edisi jalan-jalan sebelum meninggalkan Bandung. Selain ke Curug Cimahi, saya dan Juli juga mengunjungi Tebing Keraton. Tidak seperti perjalanan ke Curug Cimahi yang memang direncanakan bahkan sempat searching dulu, perjalanan kali ini kami lakukan spontan saja. Jadi ceritanya siang itu saya tidak ada kegiatan dan mulai merasa bosan. Agar bosannya tidak berubah menjadi badmood, Juli pun mengajak saya jalan-jalan ke Tebing Keraton. Selain karena memang jaraknya dekat, saya juga belum pernah ke Tebing Keraton yang waktu itu lagi hits.

Kami berangkat setelah sebelumnya makan siang dulu di daerah Cisitu. Mengambil arah Dago atas melewati Taman Hutan Raya Juanda. Pemandangan sepanjang perjalanan didominasi dengan perkebunan penduduk dan hutan membentuk bukit dan lembah.



Waktu itu, jalan kesana tidak terlalu bagus. Di sepanjang jalan, beberapa kali saya melihat papan berisi peringatan untuk tidak mengunjungi Tebing Keraton terlalu sore. Selain jalan yang berbatu-batu dan berlubang di beberapa tempat, di kiri kanan jalan saya melihat tidak ada lampu penerangan jalan. Rute menuju Tebing Keraton via tahura memiliki beberapa tanjakan curam dan panjang. Motor Juli sempat tidak kuat menanjak dan saya pun memutuskan untuk turun. Bukan saya sendiri, memang banyak sekali pengunjung yang harus jalan kaki melewati tanjakan tersebut. Beberapa mobil pun terlihat kesulitan saat melalui tanjakan berbatu tersebut.
Meskipun hari itu matahari bersinar cukup terik, namun hawa Bandung yang cenderung dingin membuat saya dan Juli tidak terlalu merasa panas. Pemandangan Tebing Keraton terasa menyejukkan buat saya. Bukit yang menghijau mendominasi jauh mata memandang. Tampak juga pegunungan di kejauhan.




Di pinggiran tebing, terdapat pagar pembatas yang berarti tidak boleh menjangkau daerah lebih jauh daripada itu. Tetapi tetap saja ada pengunjung nakal yang melompati pagar untuk mengambil foto di atas bebatuan tebing. 

Foto ini diambil tepat di pagar batas. 

Melihat ke bawah, kita akan disuguhkan view berupa sawah dan ladang penduduk.


Saya dan Juli juga mengitari area lain dari Tebing Keraton. Tidak seperti di aera sebelumnya yang didominasi dengan tanah berpasir dan agak gersang, terdapat juga area yang ditutupi rumput dan ditumbuhi banyak pepohonan. Area ini sepertinya menjadi spot favorit pengunjung untuk beristirahat.

Setelah puas berjalan-jalan. Kami pun pulang setelah sebelumnya sholat Asar dulu di Mushola yang disediakan. 



No comments:

Post a Comment