Saturday, February 25, 2017

Rumah Saya

Lulus SMP saya melanjutkan pendidikan di sebuah sekolah berasrama di kota lain. Selepas SMA saya pun merantau lebih jauh lagi, kali ini beda pulau. Hingga saat ini, terhitung sudah sekitar sembilan tahun alamat domisili saya berbeda dengan orang tua dan adik saya.

Waktu SMA dulu, saya bertemu keluarga seminggu sekali. Dalam sebulan, saya mendapatkan kesempatan untuk pulang ke rumah sebanyak satu kali. Sejak kuliah di Bandung, tentu saja frekuensi pulang saya jauh berkurang. Saya biasa mudik enam bulan sekali, ketika lebaran dan libur akhir tahun. Enaknya, durasi libur ketika kuliah jauh lebih lama dibanding liburan anak sekolah. Saya menghabiskan waktu di rumah selama hampir tiga bulan untuk liburan semester genap yang bertepatan dengan Idul Fitri, serta sebulan pada liburan sementer ganjil yang bertepatan dengan akhir tahun.

Saya menggunakan waktu liburan untuk quality time bersama keluarga. Sebagai “tebusan” ketidakhadiran saya selama berbulan-bulan di rumah. Biasanya saya mengisi waktu luang dengan memasak dan membuat kue. Kadang-kadang kami juga pergi keluar sekedar untuk makan malam. Dulu, dalam seminggu di rumah, saya pasti meluangkan untuk bertemu teman lama. Sekarang tidak lagi, waktu liburan saya full di rumah. Kalaupun pergi pasti bersama keluarga.

Saya sangat menikmati momen-momen dua kali setahun tersebut. Salah satu hal favorit saya adalah “menguping” kedua adik saya yang saling curhat sebelum tidur. Biasalah remaja ababil yang gampang galau. Saya juga suka tidur bersama Ibu saya dan sangat menanti-nanti sesi pillow talk yang bisa berlangsung hingga dini hari. Saya juga sangat menikmati saat-saat menunggu Ibu, Bapak, dan adik-adik saya kembali dari aktivitas masing-masing.

Meskipun sembilan tahun sudah saya tidak tinggal bersama keluarga, zona nyaman saya tetap belum berubah. Rumah orangtua saya tetap menjadi pelabuhan utama saya. Cinta positif mereka lah yang menggerakkan ketika jenuh dan menopang di kala rapuh. Mereka tetap memiliki pengaruh besar dalam hidup saya.

Orang tua saya ketika ultah perak pernikahan mereka


Seiring waktu, sudah seharusnya kita semakin dewasa. Akan tiba giliran kita untuk membangun keluarga.Satu hal yang saya tanamkan pada diri sendiri, rumah saya tidak akan berganti melainkan bertambah. 

1 comment: