Catatan pendek ini adalah self reminder. Bahwa solusi pertama dari "lelah" yang kita rasakan ada pada diri sendiri. Jika kita jeli, inspirasi pun ada pada hal-hal sederhana.
Dulu saya takjub sekaligus heran mengapa banyak sekali teman-teman saya yang menghiasi dinding kamar atau meja kerjanya dengan tempelan kertas warna-warna. Bukan sembarang kertas, post it beraneka warna itu memuat tulisan-tulisan kecil. Kebanyakan mengenai target-target mereka. Baik jangka pendek atau pun yang masih agak lama. Ada yang langsung menempelkannya pada dinding. Beberapa mengumpulkannya dalam sebuah whiteboard.
sumber |
Dulu saya takjub sekaligus heran mengapa banyak sekali teman-teman saya yang menghiasi dinding kamar atau meja kerjanya dengan tempelan kertas warna-warna. Bukan sembarang kertas, post it beraneka warna itu memuat tulisan-tulisan kecil. Kebanyakan mengenai target-target mereka. Baik jangka pendek atau pun yang masih agak lama. Ada yang langsung menempelkannya pada dinding. Beberapa mengumpulkannya dalam sebuah whiteboard.
Belakangan, bertahun-tahun kemudian saya baru paham. Menuliskan
dan menempelkannya di tempat yang selalu kelihatan. Sadar atau tidak, setiap
melihatnya otomatis kita akan membacanya. Setidaknya, pikiran akan mengulangi
kalimat-kalimat itu sekali lagi. Berulang kali setiap warna-warni kertasnya
tertangkap oleh mata.
Salah satu quotes populer berkata, “ setiap kamu merasa
lelah, ingatlah tujuanmu berada di sini.” Kini saya menemukan benang merahnya. Tempelan-tempelan
dinding tadi adalah salah satu cara mudah untuk membuat kita selalu ingat. Mengingatkan
kita akan target-target yang ingin dicapai. Mengingatkan kita akan “tujuan
berada di sini.” Saya jadi ingat. Dulu saya pernah membuat tempelan di dinding.
Isinya bukan target ataupun quotes motivasi. Melainkan kumpulan rumus fisika
dan matematika. Tujuannya tentu saja agar setiap saya melihatnya, saya akan
mengulangi rumus-rumus itu sekali lagi. Berulang-ulang hingga saya hapal,
bahkan sampai sekarang.
Saya menjadi terinspirasi. Mengapa saya tidak menerapkannya kembali. Menuliskan target-target
saya dalam lembar post it. Lalu menempelkan
ke tempat dimana mata saya biasa tertuju. Pengulangan itu akan menjadi sugesti
positif untuk diri sendiri. Agar setiap melihatnya, saya akan mengulanginya
sekali lagi. Agar setiap saya jenuh, ada yang “menyadarkan” saya. Bahwa apa yang
terjadi hari ini akan mempengaruhi seperti apa saya esok lusa dan seterusnya. Setiap
saya kehilangan fokus, ada yang “menarik” saya kembali ke “jalan yang benar”. Bahwa
saya sedang meniti langkah menuju cita-cita saya. Bahwa saya sedang menyusun
bata untuk “rumah masa depan saya.” Agar di suatu hari kerja yang melelahkan,
hal pertama yang saya “temui” begitu masuk kamar adalah “mimpi-mimpi” saya. Agar
setiap saya membacanya kembali, dapat menjadi doa yang baik J
No comments:
Post a Comment