Wednesday, February 22, 2017

Self reminder : Ingatlah cita-citamu

Catatan pendek ini adalah self reminder. Bahwa solusi pertama dari "lelah" yang kita rasakan ada pada diri sendiri. Jika kita jeli, inspirasi pun ada pada hal-hal sederhana.

sumber

Dulu saya takjub sekaligus heran mengapa banyak sekali teman-teman saya yang menghiasi dinding kamar atau meja kerjanya dengan tempelan kertas warna-warna. Bukan sembarang kertas, post it beraneka warna itu memuat tulisan-tulisan kecil. Kebanyakan mengenai target-target mereka. Baik jangka pendek atau pun yang masih agak lama. Ada yang langsung menempelkannya pada dinding. Beberapa mengumpulkannya dalam sebuah whiteboard.

Belakangan, bertahun-tahun kemudian saya baru paham. Menuliskan dan menempelkannya di tempat yang selalu kelihatan. Sadar atau tidak, setiap melihatnya otomatis kita akan membacanya. Setidaknya, pikiran akan mengulangi kalimat-kalimat itu sekali lagi. Berulang kali setiap warna-warni kertasnya tertangkap oleh mata.

Salah satu quotes populer berkata, “ setiap kamu merasa lelah, ingatlah tujuanmu berada di sini.” Kini saya menemukan benang merahnya. Tempelan-tempelan dinding tadi adalah salah satu cara mudah untuk membuat kita selalu ingat. Mengingatkan kita akan target-target yang ingin dicapai. Mengingatkan kita akan “tujuan berada di sini.” Saya jadi ingat. Dulu saya pernah membuat tempelan di dinding. Isinya bukan target ataupun quotes motivasi. Melainkan kumpulan rumus fisika dan matematika. Tujuannya tentu saja agar setiap saya melihatnya, saya akan mengulangi rumus-rumus itu sekali lagi. Berulang-ulang hingga saya hapal, bahkan sampai sekarang.

Saya menjadi terinspirasi. Mengapa saya tidak menerapkannya kembali. Menuliskan target-target saya dalam lembar post it. Lalu menempelkan ke tempat dimana mata saya biasa tertuju. Pengulangan itu akan menjadi sugesti positif untuk diri sendiri. Agar setiap melihatnya, saya akan mengulanginya sekali lagi. Agar setiap saya jenuh, ada yang “menyadarkan” saya. Bahwa apa yang terjadi hari ini akan mempengaruhi seperti apa saya esok lusa dan seterusnya. Setiap saya kehilangan fokus, ada yang “menarik” saya kembali ke “jalan yang benar”. Bahwa saya sedang meniti langkah menuju cita-cita saya. Bahwa saya sedang menyusun bata untuk “rumah masa depan saya.” Agar di suatu hari kerja yang melelahkan, hal pertama yang saya “temui” begitu masuk kamar adalah “mimpi-mimpi” saya. Agar setiap saya membacanya kembali, dapat menjadi doa yang baik J

No comments:

Post a Comment